Kamis, 07 Juni 2012

Rekayasa Sistem

Rekayasa Sistem
Pengantar Rekayasa Sistem
Rekayasa sistem adalah aktivitas untuk menetapkan kebutuhan-kebutuhan pada tingkat sistem, kemudian mengalokasikan beberapa bagian dari kebutuhan-kebutuhan tersebut ke satu atau beberapa komponen rekayasa, misalnya perangkat lunak. Rekayasa sistem dapat membantu menerjemahkan kebutuhan pelanggan menjadi model sistem tertentu, sehingga dapat memberikan gambaran bagaimana interaksi antara satu elemen sistem dengan elemen sistem lainnya.

Menurut Pressman, cakupan rekayasa sistem meliputi:
·              Rekayasa informasi, yaitu rekayasa sistem yang konteks pekerjaan rekayasanya berfokus pada perusahaan bisnis (business enterprise), meliputi pengumpulan kebutuhan-kebutuhan untuk tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis.
·              Rekayasa produk (sering disebut juga dengan rekayasa sistem), yaitu rekayasa sistem yang merupakan aktivitas penyelesaian masalah. Data, fungsi, dan perilaku produk yang diinginkan dicari, dianalisis, dibuat model kebutuhannya, kemudian dialokasikan ke komponen rekayasa. Selanjutnya komponen-komponen ini disatukan dengan infrastruktur pendukungnya sampai produk tersebut jadi.

Kedua bentuk rekayasa di atas digunakan untuk pengembangan sistem berbasis komputer. Dalam hal ini untuk mengalokasikan peran perangkat lunak komputer serta menentukan kaitan yang menyatukan perangkat lunak dengan elemen sistem berbasis komputer lainnya.

Sistem Berbasis Komputer
Sistem berbasis komputer dapat didefinisikan sebagai kumpulan atau susunan elemen-elemen yang diorganisasi untuk mengerjakan berbagai tujuan (goal) yang sudah didefinisikan sebelumnya dengan cara memproses informasi. Elemen-elemen sistem berbasis komputer:
·              Perangkat lunak, yaitu program komputer, struktur data, dan dokumentasi terkait.
·              Perangkat keras, yaitu perangkat elektronik yang menyediakan kemampuan komputasi dan perangkat elektromekanik (misalnya: sensor, motor, pompa) yang menyediakan fungsi dunia luar.
·              Manusia, yaitu pemakai dan operator perangkat keras dan perangkat lunak.
·              Basis data, yaitu kumpulan informasi yang besar dan terorganisasi yang diakses melalui perangkat lunak.
·              Dokumentasi, yaitu buku-buku manual, formulir, dan informasi deskriptif lainnya yang menggambarkan penggunaan dan atau operasional sistem.
·              Prosedur, yaitu langkah-langkah yang menjelaskan pemakaian spesifik dari setiap elemen sistem.
Beberapa contoh sistem berbasis komputer:
·              Sistem informasi, yaitu sistem yang akan mengolah data dari dalam atau luar organisasi menjadi informasi untuk mendukung proses operasional dan manajerial.
·              Sistem kendali proses, yaitu sistem yang mengendalikan proses-proses fisis dengan bantuan perangkat elektromekanik dan sensor tertentu.
·              Sistem pakar, yaitu sistem yang mengaplikasikan metodologi penalaran pengetahuan untuk ranah tertentu sehingga dapat memberikan saran atau rekomendasi layaknya seorang pakar.
Rekayasa Informasi
Tujuan dari rekayasa informasi/information engineering (IE) adalah:
·              Mendefinisikan suatu arsitektur yang memungkinkan bisnis menggunakan informasi secara efektif.
·              Membuat rencana menyeluruh untuk mengimplementasi arsitektur-arsitektur tersebut, yaitu:
1.      arsitektur data: kerangka kerja untuk informasi yang dibutuhkan bisnis/fungsi bisnis. Informasi dari arsitektur ini merupakan objek data yang digunakan oleh suatu basisdata dan ditransformasikan menjadi sebuah informasi yang dibutuhkan oleh bisnis/fungsi bisnis.
2.     arsitektur aplikasi: elemen sistem yang mentransformasi objek pada arsitektur data untuk berbagai keperluan bisnis. Arsitektur aplikasi ini bisa dianggap sebagai sistem program (perangkat lunak) yang melakukan transformasi data tersebut. Namun dalam konteks yang luas arsitektur aplikasi bisa mencakup perasan manusia dan prosedur bisnis yang belum terotomatisasi.
3.     infrastuktur teknologi: fondasi untuk arsitektur data dan aplikasi, mencakup perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung data dan aplikasi. Hal ini bisa mencakup komputer, jaringan komputer, teknologi penyimpanan, dan arsitektur untuk  mengimplementasikan teknologi tersebut.
Untuk memodelkan arsitektur diatas, ditetapkan sebuah hirarki aktivitas rekayasa informasi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 dibawah ini.
Aktifitas dalam hirarki diatas dilakukan melalui perencanaan stategi informasi (Information Strategy Planning) yang akan dibahas pada sub bab berikutnya. Perencanaan stategi informasi ini memandang bisnis secara keseluruhan sebagai sebuah entitas dan memisahkan domain bisnis yang penting dalam sebuah enterprise (perusahaan). Selain itu perencanaan strategi informasi mendefinisikan objek data, hubungannnya, serta bagaimana data tersebut mengalir dalam domain bisnis yang terlihat pada tingkat enterprise (perusahaan).
Selanjutnya dari pandangan domain pada aktivitas rekayasa infromasi disebut sebagai analisis area bisnis/bussiness area analysis yang mengidentifikasikan data (entitas/objek data) dan fungsi yang dibutuhkan oleh area bisnis (domain) yang telah dipilih.
Keluaran dari aktivitas analisis area bisnis adalah untuk memisahkan area dimana sistem infromasi dapat mendukung area bisnis tersebut. Dalam pandangan elemen pada aktivitas rekayasa informasi, kebutuhan dasar dari sistem informasi tersebut akan di modelkan dan diterjemahkan ke dalam asrsitektur data, arsitektur aplikasi dan infrastruktur teknologi. Aktivitas ini disebut dengan desain sistem bisnis/bussiness system design.
Setelah aktivitas desain sistem bisnis dilakukan, aktivitas konstruksi dan integrasi /construction and Integration yang berfokus pada detail dari implementasi. Kemudian desain arsitektur dan infrastruktur pada aktivitas desian    sistem    bisnis    akan    diimplementasikan dengan mengkonstruksikan/membangun basisdata dan struktur data, membangun aplikasi yang menggunakan komponen-komponen program, serta memilih infrastruktur teknologi yang sesuai untuk mendukung desain tersebut. Kemudian akan diintegrasikan untuk membentuk sebuah sistem informasi atau aplikasi yang lengkap.
A.     Perencanaan Strategi Informasi
Perencanaan Strategi Informasi merupakan langkah pertama dalam aktivitas
rekayasa informasi. Tujuan dari aktivitas ini adalah :
1.        Menentukan sasaran dan tujuan dari bisnis.
Sasaran yang dimaksud disini merupakan sebuah pernyataan umum dari arah yang ingin dicapai. Sebagai contoh sasaran bisnis untuk perusahaan perakitan mobil adalah mengurangi biaya pembuatan produk. Sedangkan Tujuan bisnis disini merupakan bentuk kegiatan kuantitatif dari sasaran.
Sebagai contoh untuk mencapai sasaran supaya perusahaan perakitan mobil dapat mengurangi biaya pembuatan produk, perusahaan mempunyai tujuan sebagai berikut:
·         mengotomatisasi pemasangan komponen yang dilakukan secara manual.
·         mengimplementasikan sistem kontrol produksi secara real-time.
·         mendapatkan konsensi harga 10% dari pemasok,
·         dan lainnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sasaran lebih cenderung ke strategi sedangakan tujuan bersifat taktis.
2.       Mengisolasi faktor-faktor sukses dan kritis yang memungkinkan tujuan dan sasaran dari bisnis tercapai.
Faktor sukses dan kritis ini harus ada, jika sasaran dan tujuan bisnis akan dicapai, sehingga perencanaan managemen harus mengakomodasinya. Beberapa faktor sukses kritis untuk sasaran perusahan perakitan mobil seperti pada contoh diatas berupa:
·         mesin dengan realibilitas yang tinggi.
·         motivasi dan pelatihan pekerja.
·         rencana penjualan untuk meyakinkan pemasok menurunkan harga,
·         dan lainnya.

3.       Menganalisa pengaruh teknologi dan otomasi terhadap tujuan dan sasaran dari bisnis.
Tujuan analisa pengaruh teknologi adalah menguji sasaran dan tujuan serta memberikan indikasi mengenai teknologi-teknologi yang akan berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap sasaran dan tujuan dari bisnis. Menganalisa informasi yang ada untuk menentukan perannya dalam pencapaian tujuan dan sasaran bisnis.

Pemodelan Enterprise
Tujuan dari pemodelan enterprise untuk mengetahui pandangan terhadap sebuah bisnis, yaitu :
·              Menentukan struktur dan fungsi organisasional dalam area bisnis yang digambarkan oleh struktur organisasi.
·              Mendekomposisi fungsi bisnis
·              Menghubungkan sasaran, tujuan dan faktor sukses kritis dengan organisasi dan fungsinya.

Proses binis pada fungsi bisnis analisis pasar berupa :
·         Mengumpulkan semua data penjualan
·         Menganalisa data penjualan
·         Mengembangkan profil pembeli
·         Mempelajari trend pembelian
·         dan lainnya.
Pemodelan Data Tingkat Bisnis
Pemodelan data tingkat bisnis menurut schaum adalah sebuah aktivitas pemodelan enterprise yang berfokus pada objek data (entitas) yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran dan fungsi bisnis dari sebuah enterprise. Objek data yang akan dimodelkan pada tingkat bisnis pada umumnya merupakan data yang berhubungan dengan informasi konsumen dan produsen, seperti pelanggan, barang, penjualan, data pegawai dan lainnya. Sebagai contoh perekayasa informasi akan menentukan objek data pelanggan sebagai objek yang berperan dalam pemodelan enterprise, untuk menggambarkan objek pelanggan lebih jelas ditentukan atribut-atribut dari objek tersebut yaitu :
Objek : Pelanggan
Atribut :
Nama
Nama Perusahaan
Pekerjaan
Alamat Bisnis
Produk yang diminati
Pembelian
Tanggal kontak terakhir
Status kontak
Setelah menentukan semua objek data yang ada dalam pemodelan enterprise, kemudian akan dilakukan keterhubungan antar objek data tersebut.
B.     Analisa Area Bisnis
Analisa area bisnis merupakan tahapan aktifitas rekayasa infromasi dari sisi pandangan domain. Dalam aktivitas ini perekayasa informasi akan menganalisa dan menggambarkan bagaimana objek data digunakan dan ditransformasikan pada masing-masing area bisnis, serta bagaimana fungsi dan proses bisnis pada area bisnis mentransformasikan objek data tersebut. Untuk memodelkan objek data dan transformasinya terhadap area bisnis dapat menggunakan sejumlah model yang berbeda yaitu
·              Model data
·              Model aliran proses
·              Diagram dekomposisi proses
·              Berbagai matriks lintas referensi
Objek data yang telah disaring pada tahap perencanaan strategi informasi akan digunakan pada masing-masing area bisnis. Sebagai contoh pada sub bab 3.2.1.2 objek data pelanggan akan digunakan oleh bagian penjualan. Setelah dilakukan analisis dan evaluasi kebutuhan bagian penjualan (domain penjualan), selanjutnya objek data pelanggan akan disaring kembali disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan oleh penjualan.
Objek : Pelanggan
Atribut :
Nama
Nama Perusahaan --> Objek : Perusahaan
Pekerjaan
Alamat Bisnis
Produk yang diminati
Pembelian
Tanggal kontak terakhir --> rekaman kontak
Status kontak --> status kontak terakhir
--> tanggal kontak selanjutnya
--> sifat kontak yang disepakati
Nama perusahaan merupakan atribut yang dimodifikasi untuk objek data yang lain yaitu Perusahaan. Objek perusahaan ini tidak hanya berisi atribut nama perusahaan saja, namun ada atribut tambahan yang lainnya seperti alamat perusahaan, kebutuhan pembelian, besar perusahaan dan lainnya. Selain itu ada beberapa aribut yang dimodifikasi dan ditambahkan yang berguna untuk domain penjualan seperti rekaman kontak, status kontak terakhir, tanggal kontak selanjutnya dan sifat kontak yang disepakati.
Pemodelan Proses
Aktivitas yang dilakukan pada area bisnis mencakup serangkaian fungsi yang disaring ke dalam beberapa proses bisnis. Untuk menggambarkan urutan proses bisnis ini dapat dimodelkan dengan menggunakan diagram aliran proses.
Fungsi penjualan :
·              membangun kontak pelanggan
·              menyediakan informasi dan literatur yang sesuai
·              Mengarahkan pertanyaan dan perhatian
·              Memberi evaluasi terhadap produk
·              Menerima pesanan penjualan
·              Memeriksa ketersediaan pesanan
·              Menyiapkan pengiriman pesanan
·              Mengkonfirmasi informasi pengiriman seperti penetapan harga, tanggal pengiriman pada pelanggan.
·              Mengirim pesan pengiriman ke bagian pengiriman
·              Tindak lanjut dengan pelanggan
Dari proses bisnis pada fungsi penjualan diatas dapat dimodelkan dengan menggunakan diagram aliran proses seperti pada gambar 3.5.
 
Pemodelan Aliran Informasi
Model aliran proses pada sub bab 3.2.2.1 diintegrasikan dengan model data akan mengidentifikasikan bagaimana informasi yang mengalir dalam suatu area bisnis. Objek data masukan dan data keluaran akan diperlihatkan pada masing- masing proses yang menunjukkan transformasi informasi. Informasi ini digunakan untuk menyelesaikan fungsi bisnis. Gambar 3.6 menggambarkan pemodelan aliran informasi dari diagram aliran proses pada fungsi penjualan.
 
Gambar 3.6 Aliran informasi pada diagram alliran proses untuk fungsi penjualan

Setelah aliran proses dan informasi dimodelkan, maka perekayasa informasi akan menguji apakah proses yang ada akan direkayasa ulang dan apakah sistem informasi atau aplikasi yang ada akan dimodifikasi atau diganti dengan teknologi informasi atau aplikasi yang lebih efisien. Model proses yang telah direvisi akan menjadi dasar untuk spesifikasi perangkat lunak yang baru atau yang telah direvisi untuk mendukung fungsi bisnis.
C.     Rekayasa Produk
Rekayasa produk disebut juga dengan rekayasa sietem yang merupakan aktivitas pemecahan masalah. Data, fungsi, dan perilaku produk yang diinginkan dicari, dianalisis, dibuat model kebutuhannya, kemudian dialokasikan ke komponen rekayasa. Selanjutnya komponen-komponen ini disatukan dengan infrastruktur pendukungnya sampai produk tersebut jadi.
Komponen rekayasa disini seperti perangkat lunak, perangkat keras, data (basisdata) dan manusia. Sedangkan infrastruktur pendukung berupa teknologi yang dibutuhkan untuk menyatukan komponen dan informasi.
Sebagian besar produk dan sistem yang baru masih samar akan fungsi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, perekayasa sistem harus membatasi kebutuhan produk dengan mengidentifikasi ruang lingkup fungsi dan kinerja yang diinginkan dari sistem atau produk tersebut. Dalam rekayasa produk ada beberapa aktivitas yang akan dilakukan untuk mengetahui data, fungsi dan perilaku produk yang diinginkan sebelum pengembangan produk dilakukan diantaranya adalah:
Analisa Sistem
Tujuan dilakukan analisa sistem adalah
·              Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan.
·              Mengevaluasi kelayakan sistem.
·              Melakukan analisis teknis dan ekonomis,
·              Mengalokasikan fungsi-fungsi untuk perangkat lunak, perangkat keras, basisdata, manusia, dan elemen sistem yang lain.
·              Membuat batasan biaya dan jadwal.
·              Menentukan definisi sistem yang menjadi dasar kerja bagi komponen sistem baik perangkat lunak, perangkat keras, basisdata dan manusia.
Identifikasi Kebutuhan
Langkah pertama dari aktivitas analisa sistem adalah analisa kebutuhan dengan mengidentifikasi kebutuhan dari pelanggan. Mengidentifikasikan kebutuhan ini dilakukan dengan melakukan pertemuan antara seorang analis dengan pelanggan. Seperti halnya rekayasa informasi, tujuan dari pertemuan ini untuk memahami sasaran produk dan menentukan tujuan dibangunnya sebuah produk supaya sasaran tersebut tercapai.
Setelah tujuan ditentukan, analis akan melanjutkan aktivitas evaluasi informasi. Berikuta ada beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk membantu mengevaluasi informasi dari sistem atau produk yang akan dibangun.
·              Adakah teknologi untuk membangun sistem?
·              Batasan apa saja yang akan dialokasikan terhadap jadwal dan biaya?
·              Pengembangan dan sumber daya apa saja yang dibutuhkan?
Jika sistem atau produk yang akan dibangun berupa produk yang akan dijual ke pelanggan, ada beberpa pertanyaan yang bisa diajukan yaitu
·              Bagaimana produk tersebut dapat bersaing dengan produk yang telah ada?
·              Pasar apa saja yang potensial bagi produk yang akan dibangun?
Setelah semua informasi dikumpulkan pada aktivitas identifikasi kebutuhan. Informasi tersebut akan dispesifikasikan dalam sebuah dokumen konsep sistem.
Studi Kelayakan
Pengembangan sistem atau produk berbasis komputer lebih banyak terganggu dengan kurangnya sumber daya dan waktu penyelesaian dan penyampaian produk. Oleh karena itu, perlu dilakukan lebih awal evaluasi terhadap kelayakan sebuah proyek pengembangan sistem atau produk tersebut. Berikut ada empat studi kelayakan yang dapat dievaluasi.
1.        Kelayakan Ekonomis
Studi mengenai evaluasi biaya pengembangan dengan keuntungan yang diperoleh dari sistem atau produk yang dikembangkan.
2.     KelayakanTeknis
Studi mengenai fungsi, sasaran dan kinerja yang perlu dipertimbangkan yang dapat mempengaruhi kemampuan sistem yang akan dikembangkan.
Pertimbangan yang dihubungkan dengan kelayakan teknis meliputi
·         Resiko pengembangan
·         Keberadaaan sumber daya
·         Teknologi

3.     Kelayakan Legal

Studi mengenai pertimbangan yang perlu dilakukan mengenai kontrak, pelanggaran atau liabilitas yang akan dihasilkan dari sistem yang akan dikembangkan.

4.     Alternatif

Studi mengenai evaluasi pendekatan alternatif pada pengembangan sistem atau produk. Hasil dari studi kelayakan akan menentukan proyek dilanjutkan atau dihentikan. Hasil studi kelayakan akan didokumentasikan terpisah dan dilampirkan pada dokumen spesifikasi sistem.
                 I.        Pendahuluan
A.      Pernyataan Masalah
B.       Lingkungan Implementasi
C.       Larangan-larangan
                II.        Ringkasan dan Rekomendasi Manajemen
A.   Penemuan-penemuan Penting
B.    Komentar
C.   Rekomendasi
D.   Pengaruh
              III.        Alternatif-alternatif
A.      Konfigurasi Sistem Alternatif
B.       Kriteria yang digunakan dalam pemilihan pendekatan akhir
              IV.        Deskripsi Sistem
A.      Ruang Lingkup Sistem
B.       Kelayakan Elemen Sistem
               V.        Analisis Biaya dan Keuntungan
              VI.        Evaluasi Resiko Teknis
            VII.        Percabangan Legal
          VIII.        Topik-topik Proyek Khusus Lainnya
Analisis Ekonomis
Analisis biaya dan keuntungan merupakan salah satu informasi analisa ekonomis yang paling penting yang diisikan dalam studi kelayakan. Analisis biaya dan keuntungan menggambarkan biaya pengembangan proyek dan membandingkannya dengan keuntungan yang akan diperoleh dari pengembangan sistem. Analisis biaya dan keuntungan berbeda antara sistem yang satu dengan yang lainnya tergantung dari  karakteristik dari sistem yang akan dikembangkan dan ukuran proyek. Keuntungan yang diperoleh dari pengembangan sistem tidak hanya berupa hal yang bisa diukur. Keuntungan yang tidak bisa diperoleh dari pengembangan proyek seperti kepuasan pelanggan, keputusan bisnis yang lebih baik, kualitas desain yang lebih baik dan lainnya.
Analisis Teknis
Pada aktivitas analisis teknis, seorang analis melakukan evaluasi secara teknis terhadap sistem serta mengumpulkan informasi mengenai reliabilitas, kinerja, pemeliharaan dan produktifitas dari sistem yang akan dikembangkan. Analisis meliputi penilaian viabilitas teknis dari sistem seperti teknologi apa yang akan dibutuhkan untuk membangun sistem, materi, metode, algoritma atau proses baru apa yang diperlukan oleh sisem, bagaimana masalah teknologi mempengaruhi sistem dan bagaimana resiko pengembangan sistem.
Pemodelan matematis atau teknik optimasi pada saat analisis teknis dapat digunakan untuk mempermudah analis dalam menggambarkan sistem yang akan dikembangkan. Menurut Blanchard dan Fabrycky ada beberapa kriteria penggunaan model selama analisis teknis pada sistem, yaitu Model harus mewakili sistem yang sedang dievalusi dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami.
·              Model harus menggambarkan faktor-faktor yang relevan dengan masalah yang ada dan hindari faktor yang tidak penting.
·              Model harus dibuat komprehensif dengan memasukkan semua faktor yang relevan dan sistem harus mampu memberikan hasil yang sama.
·              Desain   model   harus   sederhana   supaya   memungkinkan mengimplementasian yang tepat waktu dalam pemecahan masalah.
Desain model harus dapat mengantisipasi faktor-faktor yang memungkinkan adanya modifikasi dan atau perluasan terjadi pada sistem. Hasil dari analisis teknis meruapakan dasar apakah pengembangan sebuah sistem akan diteruskan atau dihentikan.
D.  Pemodelan Arsitektur Sistem
Setiap sistem berbasis komputer dapat dimodelkan sebagai sebuah pemindahan informasi dengan menggunakan arsitektur input-pemrosesan-output. Hartley dan Pirbai [2] memperluas arsitektur ini dengan menambahkan 2 fitur tambahan yaitu pemrosesan antarmuka pemakai dan pemrosesan self-test. Meskipun dua fitur tambahan ini tidak selalu dipakai tetapi fitur tambahan ini umum dipakai pada pemodelan sistem berbasis komputer yang membuat model sistem menjadi lebih baik. Model sistem ini menjadi dasar bagi analisis kebutuhan dan langkah desain selanjutnya.
Untuk memodelkan sistem maka digunakan model template arsitektur yang mengalokasikan elemen sistem menjadi 5 bagian pemrosesan yaitu
1.     antarmuka pemakai,
2.    input
3.    fungsi dan kontrol sistem,
4.    output dan
5.    pemeliharaan dan self-test.
 
Seperti halnya pemodelan pada rekayasa sistem dan perangkat lunak, template arsitektur memungkinkan analis membuat herarki sistem secara detail. Diagram konteks arsitektur menggambar sistem pada level paling atas. Diagram konteks ini membangun batas informasi diantara sistem yang akan diimplementasikan dengan lingkungan dimana sistem akan dioperasikan.
Sebagai contoh pada gambar 3.9 diagram konteks arsitektur untuk sistem
pengurutan pembawa barang pada bidang manufaktur.

Gambar 3.9 Diagram konteks arsitektur untuk sistem pengurutan  barang pada barang manufaktur

Dari diagram konteks diatas dapat saring kembali menjadi subsistem- subsistem atau modul-modul sistem dengan aliran informasi yang penting antar modul tersebut dengan menggunakan model diagram aliran arsitektur (architecture flow diagram). Diagram aliran arsitektur ini masih membagi pemrosesan sub sistem ke dalam lima elemen pemrosesn seperti diagram konteks arsitektur. Pada tingkat ini, masing-masing dari subsistem dapat berisi satu elemen sistem atau lebih (perangkat keras, perangkat lunak, manusia).
Gambar 3.10 Diagram aliran arsitektur untuk sistem pengurutan barang  ada gambar 3.9.

Gambar 3.10 Diagram aliran arsitektur untuk sistem pengurutan barang pada
barang manufaktur
Diagram aliran arsitektur yang awal menjadi puncak dari hirarki diagram aliran arsitektur. Masing-masing bujursangkar pada diagram aliran arsitektur dapat diperluas atau didetailkan lagi ke dalam template arsitektur yang lain.
Deskripsi naratif dari masing-masing subsistem dan definisi semua data yang mengalir pada diagram aliran arsitektur menjadi elemen penting dalam membuat spesifikasi sistem.

Gambar 3.11 Hirarki Diagram Aliran Arsitektur

E.      Spesifikasi Sistem
Spesifikasi sistem merupakan dokumen yang berfungsi menggambarkan fungsi dan kinerja sistem berbasis komputer yang akan dikembangkan, membatasi elemen-elemen sistem yang telah dialokasikan, serta memberikan indikasi mengenai perangkat lunak dan konteks sistem keseluruhan dan informasi data dan kontrol yang dimasukkan dan dikeluarkan oleh sistem yang telah digambarkan dalam diagram aliran arsitektur. Berikut salah satu format dokumen dari spesifikasi sistem yang bisa anda gunakan.
     I.        Pendahuluan
A.      Lingkup dan Tujuan Dokumen
B.       Tinjauan
1.     Sasaran
2.    Batasan
   II.        Fungsional dan Deskripsi Data
A.   Arsitektur Sistem
1.     Diagram Konteks Arsitektur
2.    Deskripsi Diagram Konteks Arsitektur
  III.        Deskripsi Subsistem
A.      Spesifikasi Diagram Arsitektur untuk n Subsistem
1.           Diagram Aliran Arsitektur
2.          Penjelasan Modul Sistem
3.          Isu-isu Kinerja
4.          Batasan-batasan Desain
5.          Alokasi Komponen Sistem
B.       Kamus Arsitektur
C.       Diagram dan Deskripsi Interlasi Arsitektur
 IV.        Hasil Pemodelan dan Simulasi Sistem
A.      Model Sistem yang Digunakan untuk Simulasi
B.       Hasil Simulasi
C.       Isu-isu Kinerja Khusus
   V.        Isu-isu Proyek
A.   Biaya Pengembangan
B.    Jadwal
 VI.        Lampiran

0 komentar:

Posting Komentar